Diposting oleh
shofa firdaus
komentar (5)
Menyambut hari Ibu, kepersembahkan sebuah sajak pada Ibu
Ibu
Seandainya raga ringkih ini membudakkan dirinya utuh, padamu
Takkan cukup menyumbat curah kasihmu
Bila mentari tlah mbalelo menyapa bumi,
Sungguh
Pengabdianmu menjaga nyala hidupku, takkan ikut padam
Taruh nyawa kau ambil
Demi nyawa baru yang kelak bisa berubah kerikil,
dalam kehidupanmu
Tapi kau tak peduli
Tak pernah terpikir akan balas kau dapat nanti
Sering ku termanja
Hingga tak kuasa berjiwa rupa Sugriwa
Hanya bisa berjingkrak menghujat,
memekik meminta
Tapi engkau tetaplah Dewi Sri-ku, Ibu
Tanpa ragu kau sisihkan potongan hidupmu
Demi kehidupan baru
Ibu,
Aku tahu
Tak pantas (sebenarnya) ku mengaku anakmu
Karena sungguh
Jangankan mempersembahkan cinta
Yang sering,
ku suguhi engkau nelangsa
Karena kenakalanku
Karena kekanak-kanak’anku yang tak pernah menjadi dewasa di pangkuanmu
Doamu Ibu
Panjatmu setiap dini hari tentangku
Aku janji
Kelak kan ku antar engkau mengadu, mengharu biru padaNya
Bersujud pasrah luruh, merindu fitrah
Di sana, Makkah Al-Mukaromah
Untuk ibuku terkasih. Dan seluruh ibu di dunia yang penuh kasih.
Label:
sajak