Diposting oleh
shofa firdaus
komentar (4)
Megahnya Masjid Islamic Center
Terwujud juga keinginanku berkunjung ke kota Samarinda. Ibukota Kalimantan Timur yang terlintasi garis khatulistiwa itu, sejak bertahun silam ku cuma mendengar ceritanya. Kini aku benar-benar hadir dalam pelukannya.
Harapanku selalu bila diperkenankan ke Samarinda, tiga tempat yang “wajib” kukunjungi: Masjid Islamic Center, Kampung dayak yang dihuni penduduk asli borneo, sungai Mahakam yang disandari rupa-rupa kapal besar kecil, serta satu yang “sunah”: kompleks kerajaan tinggalan kasultanan di Tenggarong.
Senin, 25 Juli 2011, tiga hari terhitung sejak pesawat yang kutumpangi mendarat di bandara Sepinggan, Balikpapan, harapanku terwujud mengunjungi Masjid Islamic Center. Inilah masjid fenomenal yang menjadi salah landmark kota Samarinda itu.
Masjid Islamic Center berdiri megah di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Masjid termegah dan terbesar kedua se-Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal ini berlatar depan berupa tepian sungai Mahakam—sungai terbesar di propinsi Kalimantan Timur.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.
Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.
Sekian ceritaku dari Samarinda. Sampai jumpa di ceritaku berikutnya.
:D
(data: dari berbagai sumber)
Terwujud juga keinginanku berkunjung ke kota Samarinda. Ibukota Kalimantan Timur yang terlintasi garis khatulistiwa itu, sejak bertahun silam ku cuma mendengar ceritanya. Kini aku benar-benar hadir dalam pelukannya.
Harapanku selalu bila diperkenankan ke Samarinda, tiga tempat yang “wajib” kukunjungi: Masjid Islamic Center, Kampung dayak yang dihuni penduduk asli borneo, sungai Mahakam yang disandari rupa-rupa kapal besar kecil, serta satu yang “sunah”: kompleks kerajaan tinggalan kasultanan di Tenggarong.
Senin, 25 Juli 2011, tiga hari terhitung sejak pesawat yang kutumpangi mendarat di bandara Sepinggan, Balikpapan, harapanku terwujud mengunjungi Masjid Islamic Center. Inilah masjid fenomenal yang menjadi salah landmark kota Samarinda itu.
Masjid Islamic Center berdiri megah di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Masjid termegah dan terbesar kedua se-Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal ini berlatar depan berupa tepian sungai Mahakam—sungai terbesar di propinsi Kalimantan Timur.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.
Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun iman.
Sekian ceritaku dari Samarinda. Sampai jumpa di ceritaku berikutnya.
:D
(data: dari berbagai sumber)