Kutitipkan mimpiku padaMu, untuk Ibu





Menyambut hari Ibu, kepersembahkan sebuah sajak pada Ibu


Ibu
Seandainya raga ringkih ini membudakkan dirinya utuh, padamu
Takkan cukup menyumbat curah kasihmu

Bila mentari tlah mbalelo menyapa bumi,
Sungguh
Pengabdianmu menjaga nyala hidupku, takkan ikut padam

Taruh nyawa kau ambil
Demi nyawa baru yang kelak bisa berubah kerikil,
dalam kehidupanmu

Tapi kau tak peduli
Tak pernah terpikir akan balas kau dapat nanti

Sering ku termanja
Hingga tak kuasa berjiwa rupa Sugriwa
Hanya bisa berjingkrak menghujat,
memekik meminta

Tapi engkau tetaplah Dewi Sri-ku, Ibu
Tanpa ragu kau sisihkan potongan hidupmu
Demi kehidupan baru

Ibu,
Aku tahu
Tak pantas (sebenarnya) ku mengaku anakmu
Karena sungguh
Jangankan mempersembahkan cinta
Yang sering,
ku suguhi engkau nelangsa
Karena kenakalanku
Karena kekanak-kanak’anku yang tak pernah menjadi dewasa di pangkuanmu

Doamu Ibu
Panjatmu setiap dini hari tentangku
Aku janji
Kelak kan ku antar engkau mengadu, mengharu biru padaNya
Bersujud pasrah luruh, merindu fitrah
Di sana, Makkah Al-Mukaromah


Untuk ibuku terkasih. Dan seluruh ibu di dunia yang penuh kasih.