Melancong ke Samarinda (#2)

Eksotika Mahakam

Masih cerita tentang ikon kota Samarinda. Bila sebelumnya kukisahkan tentang masjid Islamic Center, kali ini tentang sungai Mahakam.

Tak banyak yang ku ketahui tentang sungai Mahakam. Nama Mahakam hanya sesekali ku dengar dulu ketika aku masih kelas 4 SD, saat pelajaran IPS. Juga ketika aku sering melewatinya di Blitar, kota kelahiranku, karena nama Mahakam digunakan sebagai nama jalan di Blitar. Namun berjumpa langsung dengan sungai terpanjang kedua di Kalimantan, setelah sungai Kapuas, ini baru sekarang kesampaian. Maka sayang bila pengalaman berharga ini, tidak kuceritakan kepada kalian.

Aku bukan seorang wartawan sungguhan. Maka sangat mungkin tulisanku nantinya miskin data dan subyektif. Tak mengapa. Karena perjalanan hidup adalah sejarah. Menarik atau tidak, sejarah patut ditulis dan dibagi-bagi. :-)

Dengan hanya mengandalkan panca indera, searching di internet, dan digital Nikon belum SLR (pinjaman dari sepupu), inilah pengalamanku berjumpa dengan Mahakam. Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir.

Berdiri di haluan kapal, melempar pandang ke hamparan Mahakam

Singgahlah di tepi mahakam sembarang waktu. Lepaskan pandang ke segala penjuru. Setiap saat, perahu-perahu besar pengangkut ponton batubara hilir mudik melintas di atas Mahakam. Di sudut lain, puluhan perahu motor kecil nampak bersandar seperti melepas lelah. Begitu banyak perahu motor kecil di sungai Mahakam adalah gambaran, bahwa beberapa wilayah di Kalimantan Timur hanya dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi sungai. Bahkan, transportasi sungai masih menjadi andalan bagi pengangkutan barang di Kalimantan Timur. Untuk perahu motor kecil, mereka menyebutnya ketinting. Sedangkan untuk yang lebih besar, taksi air. Perahu-perahu inilah andalan masyarakat sekitar untuk mengangkut hasil bumi yang diperdagangkan antarpulau, diekspor ke berbagai negara tetangga, para nelayan pencari ikan, serta untuk kegiatan jual beli ikan hasil tangkapan.
Berpose dengan latar belakang kapal pengangkut batubara

Sementara di tepian Mahakam, khususnya di sore dan malam hari, berjajar lapak-lapak penjual makanan dan minuman, demi memanjakan pengunjung yang menikmati panorama Mahakam. Seperti juga lapak makanan, pengunjung yang datang ke tepi Mahakam, semakin senja semakin ramai. Terutama pasangan pemuda pemudi.
Perahu ketinting (sumber: http://www.kutaikartanegara.com)

Menyaksikan matahari lingsir ke peraduan, mendengar irama kecipak air yang menampar tepian, menghirup aroma segar air sungai, dan memasrahkan diri dibelai semilir sepoi, adalah kenikmatan tersendiri yang ditawarkan Mahakam.

Bila kawan ingin membeli oleh-oleh khas Kalimantan Timur, tak jauh dari Mahakam mudah sekali ditemui penjual amplang dan telur penyu.

Nah, apakah tulisanku ini cukup untuk membuat kamu tertarik untuk mengunjungi Mahakam?
:-)

13 komentar:

perjalanan yang terlihat sangat menyenangkan :)

 

Tentu BuzyBugz. Menjelajah tanah air seperti menemukan kepingan kampung halaman yang tercecer di ujung jauh. Senang dan ingin mengulang,.
:)

 

perjalanan yang menyenangkan... kapan2 boleh ikut dong.. he..he... salam kenal mas bro... ane juga dari blitar... mas boleh tau alamat fb nya... pengen kenalan nih... kirim ke email ya... :D amadsoim@gmail.com

 

perjalanan yang menyenangkan... kapan2 boleh ikut dong.. he..he... salam kenal mas bro... ane juga dari blitar... mas boleh tau alamat fb nya... pengen kenalan nih... kirim ke email ya... :D amadsoim@gmail.com

 

kalo malam enaknya main ditepian mahakam itu sambil makan buah durian mas.... :)
bisa menikmati gemerlap lampu ditepian sungai sambil menikmati manisnya durian...., hmmm, nyammmmmmi..

 

sungainya mbulet. nggak langsung ke tujuan.

 

to amad: salam kenal balik. blitar mana? ni alamat fb:bening_firdaus@yahoo.com

to ndaroini: hmm..ide bagus itu. boleh dicoba lain kali :)

to wahyu nurudin: hehe..tapi guede lo. sungai brantas gak da seujung kukunya :)

 

hmmmmmm............... tempatnya jauh sich, coba kalo dekat

 

@ iis: kalo yang dekat dengan blitar sih Brantas mbak. angkutan penyeberangan gethek yang menjadi ciri khasnya :)

 

SNF adalah
- "pemenang IIIdunia" dengan judul tulisan "Perjuangan Katiyem"
- scriptwriter film2 indonesia inspiratid masa depan! turut bangga! ^_^

 

Amin. terimakasih sudah mampir dan kasih komentar. dungo dinungo mas :)

 

salam kenal gan.... dari blogger newbie kota blitar disini.....:D

 

kenal balik brew. trimakasih dah mampir :D

 

Posting Komentar