(Masih) Kiat Teknis Mengirim Naskah ke Media Massa (via email)

Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang kiat pengiriman naskah ke media massa. Yang lalu sudah dibahas teknis pengiriman via pos. Kini giliran kita bahas teknik pengiriman via email.

Memang, di jaman serba internet seperti sekarang rasanya kirim mengirim naskah lebih praktis bila dilakukan lewat email. Biayanya pun lebih murah. Namun tidak semua media massa (setidaknya sampai tulisan ini diposting) menerima kiriman naskah lewat email. Maka saya merasa perlu membagi tips mengirim naskah melalui pos maupun email.

Masih dengan semangat berbagi inspirasi, berikut saya bagi kiat mengirim naskah via email. Spesial untuk anda. ;-)

Kiat untuk naskah

  1. Jangan “aneh-aneh“
    Tulis naskah dengan format penulisan standar: Times New Roman, 12. Lalu judul buat dengan ukuran font lebih besar, 16 misalnya. Tak perlu menambah gambar atau Word Art. Supaya naskah mudah diunduh redaktur, mudah pula dibuka dan dibaca.

  2. Agar naskah mudah dikenali
    Agar naskah mudah dikenali di antara sekian banyak naskah lain, namai file sesuai dengan judul, jenis, dan nama penulis. Misal: “Perjuangan Katiyem-Cerpen-Shofa”. Itu artinya: cerpen berjudul Perjuangan Katiyem karya Shofa. Dengan begitu redaktur akan mudah mengenali: ini naskah apa, milik siapa.

  3. Format dokumen naskah yang ideal
    Setelah selesai menulis, simpan file dalam format Rict Text Format (rtf). Mengapa harus rtf? Sebab file rtf sangat fleksibel dan cenderung aman dari virus. Cara menyimpan file dalam bentuk rtf sangatlah mudah. Saat hendak menyimpan data, klik “save as”. Lalu di kotak dialog “save as” yang terbuka, cari isian “save as type”. Kemudian pilih opsi Rich Text Format (rtf). Jadi deh! :-)

Kiat mengirim naskah
  1. 1 file 1 naskah
    Selalu ingat, setiap naskah tersimpan dalam 1 file. Misalnya: biodata sendiri, naskah sendiri. Agar redaktur tidak kerepotan harus memisah-misah naskah menjadi file yang berbeda.

  2. Tempatkan yang penting di hanya lampiran
    Tempatkan biodata dan naskah dalam lampiran (file attachment). Selain kurang aman dari virus, meletakkan naskah di badan email juga menyulitkan proses editing. Gunakan badan email hanya untuk pengantar singta mengirim naskah. Misalnya: Assalam. Wr. Wb. Yang saya hormati redaktur majalah X. Saya shofa, mengirim naskah beserta lampirannya. Semikian. Terimakasih. Wassalam. Wr. Wb.

  3. Tulis yang sesuai di subyek email
    Kolom judul email (subject email) berfungsi serupa dengan amplop pada surat. Bila dalam kiat mengirim naskah via pos telah saya sarankan untuk menulis jenis naskah pada sisi kiri-atas amplop, maka melalui email cukup dengan menulis di kolom subject email. Misal: “naskah cerpen-Perjuangan Katiyem”. Ini akan membantu redaktur untuk mengenali naskah anda sebalum melihat isinya.

Itulah kiat-kiat sederhana dalam mengirim naskah ke media massa. Cukup mudah dilakukan bukan?

Akhir kata, mari terus berkarya. Demi hidup yang lebih bermakna,.
:-)

Sumber: Nerwsletter BelajarMenulis.com karya Jonru (www.jonru.net)

5 komentar:

kalau tulisan kita idealis gimana ya? kadang kita nulis sesuai inspirasi dan hati kita. kita nggak mikirin segemen pembaca apalagi visi dan misi media. gimana nyelesaiin masalah ni?

 

Se-idealis apapun, pasti ada media yang senapas dengan cerpen kamu. Pasti!
Entah itu surat kabar, majalah, atau penerbit buku. Kalau yakin tulisanmu bagus, kirim aja segera. Lebih baik sedih karena karya ditolak, daripada menyesal karena tak juga mengirim..
Semoga bermanfaat
:-)

 

suwun mas bro...

 

salam kenal ya gan,,,jika ada waktu silahkan mampir di blog saya ya gan di http://blogku--inspirasiku.blogspot.com

 

Posting Komentar